Pulang yok
Beberapa hari ini gak sengaja lihat berita tentang
penanganan TKI yang bermasalah di negeri tetangga… juga lihat blognya melani
subono yang cantiq..
Jadi ingat pengalamanku sendiri beberapa waktu yang lalu sekitar
tahun 2012.. aku menjemput seseorang di negri jiran untuk pulang ke Indonesia,
kasusnya kena tipu dan sudah beberapa lama berhasil keluar dari tempatnya
bekerja yang tanpa bayaran dengan jam kerja yang aduhai dari bangun hingga
tidur… dan gajinya terkuras untuk membeli peralatan mandi dan obat2an dari
sakit yang ringan2 spt sakit perut atau sakit yang lain.. critanya sih akhirnya
berhasil melarikan diri dan beruntung sewaktu bertemu kembali sudah berhasil
bekerja dengan layak di sebuah rumah makan dengan keluarga yang baik dan
menghargainya dan memberi gaji yang lebih layak (walau kadang tetap saja
melebihi jam kerja) setidaknya hubungannya saling membutuhkan…
Keputusan menjemput karena saat itu mendekati idul fitri,
takutnya kena razia atau nekat pulang melalui jalur mengerikan dengan keamanan
yang entah…
Sebelumnya gak tau juga gimana caranya, sempat mencoba
telpon KBRI nyari ke mbah google.. setelah dapat mencari informasi lagi
sebanyak mungkin dari internet, dan yang didapat hanya cerita kesuksesan
seorang warga Indonesia yang kehilangan passport di Malaysia, lumayan dapat
alamat KBRI Indonesia disana… sebelum
telp ke KBRI ku siapkan pertanyaan yang paling penting dan yang dibutuhkan agar
biaya telpon tidak banyak dan info yang didapat tepat. . sewaktu berhasil
menelpon pihak KBRI Indonesia rasanya senang sekali suara bapak diseberang
ramah timbul harapan yang besar untuk dapat di bantu… namun pembicaraan menthok
ke soal… “Ibu punya nama, alamat orang atau lembaga atau pt yang membawa org
tersebut kesana?...”…..????? bapak, kalau saya tau saya pasti sudah meminta
mereka mempertanggung jawabkan penempatan yang tidak sesuai dan perlakuan di
sia2kannya orang ini,… Bapak, tolong saya, saya hanya ingin bapak kasi saya
masukan apa yang bisa saya lakukan untuk membantunya, atau apa yang harus saya
lakukan di Malaysia nanti.. ataukah saya harus kemana dulu atau step2 yang saya
bisa lakukan untuk membantu org ini pulang… karena saya bertekat untuk
membawanya pulang .. atau dokumen apa saja yang saya butuhkan utk menjemput
orang ini pak.. jawaban nya tetap kepada hal… ibu, kita harus tau dulu siapa
yang bawa nanti saya akan bantu ibu utk telusuri… bapak, saya bahkan ndak tau
kapan dia berangkat… sekarang ini saya hanya ingin menolongnya untuk pulang ke
Indonesia dan kebetulan ada temannya yang memberitahu dimana keberadaannya
skrg, selain itu saya tidak punya info apa2… saya hanya ingin mendapat info apa
harus saya lakukan utk bisa membawanya pulang… atau harus kemana dulukah saya…
Yah bgitulah setelah saya lihat juga pulsa sayayg bakal
habis dan sptnya saya tidak bisa mendapatkan apa2 dr bapak ini saya tarik napas
dalam2 mengucapkan terimakasih walau sambil menahan tangis… antara semangat,
bingung kesal dan bingung lagi… saya putuskan untuk googling saja… kesana saja
duluuu… hhmmmmhhh….
Untungnya suamiku orang yang support banget kalau aku mau
ngapa2in yang positif dan dia juga percaya banget aku bisa.. ehm.. luv you
bapake anak2…
Sebelum berangkat yang ku pegang adalah alamat KBRI malaysia
sono, no tlp temen yang tau alamat… papaku sempet telpon bilang gak usah saja
nanti bukannya kamu bisa nolong malah ribet… tapi aku bilang, insyaallah doain
aja, support saja… aku pokok e mau nyoba…
Alhasil aku berangkat berdua anak keduaku yang masih setahun
dua bulan, ada kejadian yang bikin ruwet dan pertolongan Allah emang gak lepas2
ke kami.. karena tidak memperhitungkan
hal ini jadi ceritanya sampai di Malaysia di kuala tungkal, terminal
bis. waktu itu aku pake bb.. karena temen yang dihubungi di malaysia protes
pulsanya habis kalau ku telp jadi tanpa pikir panjang aku ganti beli no
Malaysia dan terjadilah hal yang sangat membingungkan.. aku lupa pin nya…
sementara hari sudah hamper sore, dan aku harus ke kluang yang perjalanannya
sekitar 2.5 jam dari situlang laut…
Sepanjang perjalanan aku bingung gak bisa hub siapa2 dan
sibuk mencoba pin yang bener… gak henti2
aku doa baca alfatihah dan ayat kursi dan melihat arloji ditangan untuk
memastikan waktu yang diberi bb utk mencoba pin maksimal aku gunakan
Allah maha pendengar gak berapa lama lagi mau sampai kluang
bb ku aktif, no pin nya gak tau gmn bisa kebuka.. Alhamdulillah… sampai di
kluang.
Ceritanya saudaraku ternyata sedang kerja, jadi agak lama
menunggu dia pulang.. sampai kenalanku itu mencoba menelponnya untuk pulang dan
baru magrib dia diantar yang punya kedai pulang ke kost nya.. malam itu juga
aku sampaikan dia harus pulang, besok urus kepulangannya pagi2 kemana?? Setelah
dipikir dan berdasarkan info kami putuskan untuk pergi ke imigrasi Malaysia
menyerahkan diri… karena asumsi aku menyerahkan diri tentu harus ke tempat yang
punya rumah.. ya imigrasi Malaysia
Besoknya pagi2 kami berangkat ke kantor imigrasi Malaysia,
naek bus yang nyaman dengan perjalanan yg nyaman karena jalannya mulus ya…
alamatnya di pusat Bandar Damansara block 1 Kuala Lumpur. Karena kami tidak tau prosedur maka kami
bertanya2 ke beberapa hal dengan orang2 disekitar.. dan alhamdulillahnya kami
tambah bingung.. karena bingung aku mencoba mengamati sekitar mana tau ada
kasus yang sama denganku.. anehnya aku merasa tak bisa membedakan mana yang
orang Indonesia dan mana yang orang Malaysia… Karena warga Indonesia disana
cakap Malaysia… sedangkan petugas imigrasi Malaysia yang bertampang antara
india arab entah aslinya mana berbicara bahasa jawa yang sangat sangat
fasih!!???... lama duduk kuputuskan untuk bertanya dengan petugas itu untuk
dapat membuka sedikit info apa yang harus kulakukan… hahaha tapi karena aku
tidak fasih berbahasa jawa aku malah bingung…
dan tambah bingung waktu si bapak itu bilang “siapa nama temene?
Ketangkep nang endi? Kapan ketangkepe??? Wahhhh… apa ceritanya ini??? Karena
aku bertanya nya… “bapak, kalau saya mau bawa pulang teman saya bagaimana
prosedurnya….. haduhhh apa harus ketangkep dulu ya baru bisa dibawa pulang…???”
haduh aku pun mundur teratur kebetulan ada cowoq yang juga nanya2 jadi aku bisa
escape dr pertanyaan yang bikin aku ciut… samar2 aku denger bapak itu bilang
iki nang njero ono akeh bocah sing diurusi, jenenge sing jelas sopo ono ratusan
kuwiii????...
Jadi aku duduk lagi, trus berdiri lagi nyari2 orang yang
sekiranya bisa ditanyain, dan Alhamdulillah ditolong Allah lagi… ada bapak2
yang logat melayunya gak begitu kental narik aku ke pinggir dia tanya, kakak
ini sebenarnya mau ngapain? Aku bilang aku punya sodara mau aku bawa pulang ke
Indonesia… dia njelasin, bawa aja
saudara mbak ke imigrasi Indonesia sampai sana nanti bilang aja mau pulang ke
Indonesia.. urus surat2 disana, trus
nanti kesini lagi bayar denda… aku
bilang mahal gak ya? Ribet gak ya? Dengan baik hati bapak itu bilang, cepat
saja kesana ini hari jumat mudah2an terkejar untuk mengurus semuanya…. Seperti
bertemu dengan malaikat penolong saya gantian tarik bapak itu untuk bertanya
sejelas2nya kemana bagaimana ….
Jadi ini stepnya …
·
Datangi aja KBRI Indonesia dimalaysia kemaren kami mendatangi kantor
konjen yang alamatnya Jl Taat no.46 Johor Bahru, Malaysia
Kemaren kami ksana naik taxi.. dapat sopir ibu2 setengah baya seumuran
mamaku sekitar kelahiran tahun1954 gt deh, ternyata dulu nya dia orang riau
orang tembilahan gt, tapi sudah warga Negara Malaysia jadi dia sedikit ingat
kampong waktu kami ngobrol bahasa padang, jadi perjalanan lumayan lancar…
Sampai diKBRI kami disuruh isi formulir,
dokumen yang dibutuhkan adalah apa saja yang menunjukkan kita memang dari
Indonesia, boleh Ktp atau ijazah fotocopy nya saja… dan seperti biasa dimana
tempatpun untuk urusan birokrasi, bersabarlah teman….
Karena hari itu hari jumat ad waktu
istirahat yang lumayan yang kami sempatkan untuk makan siang disana.. sabar
saja dan kalau bisa tunggu sampai urusan selesai jangan kemana2, antri yang
manis ya.. isi formulir, cek kelengkapannya antri di loket2 yang ditunjuk, antri foto yang gak perlu
bayar alias gratis, menungguu giliran wawancara.. tolong jawab jujur apa
masalahnya “ conto nya temenku itu datang sudah 2 tahunan di Malaysia, kerja
tidak dibayar, melarikan diri, dapat kerjaan baru tapi tidak tenang karena
tidak punya legalitas mau pulang, gitu critanya, bayar RM15 dengar2 sekarang
naik jadi hanya RM18, dapat surat perjalanan laksana passport (SPLP) untuk
dibawa ke Imigrasi Malaysia….
Baca baik-baik ya ketentuannya setelah
dapat SPLP kita hanya dikasih ijin beberapa waktu untuk mempersiapkan
kepulangan ke RI secepatnya lebih baik. Karena kami harus balek ke Kluang maka
kami segera urus legalitasnya ke IMIgrasi Malaysia hari itu juga…
·
Bayar Denda RM300 di IMIGRASI Malaysia
Biar gak telat kami segera ke
Imigrasi Malaysia, naek taxi lagi dari KBRI Indonesia, diluar halaman KBRI
banyak taxi, sedikit berhati2 saja tunjukkan respect aja ke mrk dan jangan
bingung karena sempat terlontar dari sopir taxi pertanyaan dan pernyataan yang
menakut2i, seperti “wah susah itu
urusannya, nanti ditanya macam2 salah jawab sikit kena rajam kena penjara dulu
beberapa waktu sebulan sampai 3 bulan katanyaaa” wah kami deg2an juga tapi aku
pasang tampang sok kalem aja bilang “ ya kalau memang gitu aturannya ya diikuti
saja….” Yang penting kita mau urus cepat karena kebetulan aku bawa anak kecil
jadi yang mau nakut2in agak2 gak enak juga ya..
Sampai di imigrasi Malaysia kami
bertanya ke petugas dibawah untuk pengurusan pembayaran denda pekerja asing
tanpa izin (PATI) , kami disuruh ke lantai ??? lupa dah.. segera ke atas dan
untungnya kami cepat bergerak keatas dannn yang perlu diingat… BELI TIKET
PULANG baik memakai pesawat atau Kapal (kami beli tiket kapal sekitar 200rebu,
kami naik lewat Situlang Laut (Johor) ) untuk diperlihatkan kepada pihak
IMIGRASi Malaysia…
Kami antri untuk berhadapan dengan
petugas diberi wejangan, melihatkan surat SPLP, Tiket Pulang, bayar denda,…. Alhamdulillah… kami sudah bisa
lega pulang ke Indonesia dengan nyaman dan aman… Biaya resmi plus tiket tidak
sampai Rp. 1.5juta waktu itu kurs Rp.3.000… kami sempat mampir ke pasar untuk
beli oleh2… dan balek ke Kluang untuk
besoknya pulang ke Indonesia.. seingatku aku tukar uang Rp. 3 juta berangkat ke
Malaysia dengan anak kecilku.. dan cukup untuk urus kepulangan dengan aman.
Saudara2ku… itulah ceritaku… mengurus perjalanan pulang
teman yang terjebak di negri seberang…
Semoga cerita ini menginspirasi teman2, ngeres saya kalau
dengar cerita TKI kita ketakutan pulang lewat jalan gak jelas naek kapal2
kecil, karam entah dimana atau selamat tapi mempertaruhkan nyawa juga, merapat
ditempat2 yang gak jelas, harus melewati pinggiran2 laut untuk mencapai daratan
agar tidak ketahuan petugas patrol laut… berpegangan di antara pohon2 bakau…(ih
ini cerita aku dapat dari pembantu ku yang mantan TKI yang bisa lolos dan
selamat pake kapal kecil dari Malaysia ke Indonesia…)hhhmmmpppffff…. Kapok
emang dia, tapi ya gak sedikit jg yang mau balek lagi dan dengan cara yang
sama.. hehhh… gak ngerti saya..
Temans, pelajaran yang saya dapat dari sini, yuk kita
budayakan mengurus hal apapun sendiri, karena adanya calo juga dari kebiasaan
kita yang malas urus apa2 sendiri..
belum apa2 udah takut, gak mau mencoba….