Saturday, October 25, 2014

Pengalaman mengurus kepulangan TKI ilegal di Malaysia


Pulang yok

Beberapa hari ini gak sengaja lihat berita tentang penanganan TKI yang bermasalah di negeri tetangga… juga lihat blognya melani subono yang cantiq..
Jadi ingat pengalamanku sendiri beberapa waktu yang lalu sekitar tahun 2012.. aku menjemput seseorang di negri jiran untuk pulang ke Indonesia, kasusnya kena tipu dan sudah beberapa lama berhasil keluar dari tempatnya bekerja yang tanpa bayaran dengan jam kerja yang aduhai dari bangun hingga tidur… dan gajinya terkuras untuk membeli peralatan mandi dan obat2an dari sakit yang ringan2 spt sakit perut atau sakit yang lain.. critanya sih akhirnya berhasil melarikan diri dan beruntung sewaktu bertemu kembali sudah berhasil bekerja dengan layak di sebuah rumah makan dengan keluarga yang baik dan menghargainya dan memberi gaji yang lebih layak (walau kadang tetap saja melebihi jam kerja) setidaknya hubungannya saling membutuhkan…
Keputusan menjemput karena saat itu mendekati idul fitri, takutnya kena razia atau nekat pulang melalui jalur mengerikan dengan keamanan yang entah…
Sebelumnya gak tau juga gimana caranya, sempat mencoba telpon KBRI nyari ke mbah google.. setelah dapat mencari informasi lagi sebanyak mungkin dari internet, dan yang didapat hanya cerita kesuksesan seorang warga Indonesia yang kehilangan passport di Malaysia, lumayan dapat alamat KBRI Indonesia disana…  sebelum telp ke KBRI ku siapkan pertanyaan yang paling penting dan yang dibutuhkan agar biaya telpon tidak banyak dan info yang didapat tepat. . sewaktu berhasil menelpon pihak KBRI Indonesia rasanya senang sekali suara bapak diseberang ramah timbul harapan yang besar untuk dapat di bantu… namun pembicaraan menthok ke soal… “Ibu punya nama, alamat orang atau lembaga atau pt yang membawa org tersebut kesana?...”…..????? bapak, kalau saya tau saya pasti sudah meminta mereka mempertanggung jawabkan penempatan yang tidak sesuai dan perlakuan di sia2kannya orang ini,… Bapak, tolong saya, saya hanya ingin bapak kasi saya masukan apa yang bisa saya lakukan untuk membantunya, atau apa yang harus saya lakukan di Malaysia nanti.. ataukah saya harus kemana dulu atau step2 yang saya bisa lakukan untuk membantu org ini pulang… karena saya bertekat untuk membawanya pulang .. atau dokumen apa saja yang saya butuhkan utk menjemput orang ini pak.. jawaban nya tetap kepada hal… ibu, kita harus tau dulu siapa yang bawa nanti saya akan bantu ibu utk telusuri… bapak, saya bahkan ndak tau kapan dia berangkat… sekarang ini saya hanya ingin menolongnya untuk pulang ke Indonesia dan kebetulan ada temannya yang memberitahu dimana keberadaannya skrg, selain itu saya tidak punya info apa2… saya hanya ingin mendapat info apa harus saya lakukan utk bisa membawanya pulang… atau harus kemana dulukah saya…
Yah bgitulah setelah saya lihat juga pulsa sayayg bakal habis dan sptnya saya tidak bisa mendapatkan apa2 dr bapak ini saya tarik napas dalam2 mengucapkan terimakasih walau sambil menahan tangis… antara semangat, bingung kesal dan bingung lagi… saya putuskan untuk googling saja… kesana saja duluuu… hhmmmmhhh….
Untungnya suamiku orang yang support banget kalau aku mau ngapa2in yang positif dan dia juga percaya banget aku bisa.. ehm.. luv you bapake anak2…
Sebelum berangkat yang ku pegang adalah alamat KBRI malaysia sono, no tlp temen yang tau alamat… papaku sempet telpon bilang gak usah saja nanti bukannya kamu bisa nolong malah ribet… tapi aku bilang, insyaallah doain aja, support saja… aku pokok e mau nyoba…
Alhasil aku berangkat berdua anak keduaku yang masih setahun dua bulan, ada kejadian yang bikin ruwet dan pertolongan Allah emang gak lepas2 ke kami.. karena tidak memperhitungkan  hal ini jadi ceritanya sampai di Malaysia di kuala tungkal, terminal bis. waktu itu aku pake bb.. karena temen yang dihubungi di malaysia protes pulsanya habis kalau ku telp jadi tanpa pikir panjang aku ganti beli no Malaysia dan terjadilah hal yang sangat membingungkan.. aku lupa pin nya… sementara hari sudah hamper sore, dan aku harus ke kluang yang perjalanannya sekitar 2.5 jam dari situlang laut…
Sepanjang perjalanan aku bingung gak bisa hub siapa2 dan sibuk mencoba pin yang bener…  gak henti2 aku doa baca alfatihah dan ayat kursi dan melihat arloji ditangan untuk memastikan waktu yang diberi bb utk mencoba pin maksimal aku gunakan
Allah maha pendengar gak berapa lama lagi mau sampai kluang bb ku aktif, no pin nya gak tau gmn bisa kebuka.. Alhamdulillah… sampai di kluang.
Ceritanya saudaraku ternyata sedang kerja, jadi agak lama menunggu dia pulang.. sampai kenalanku itu mencoba menelponnya untuk pulang dan baru magrib dia diantar yang punya kedai pulang ke kost nya.. malam itu juga aku sampaikan dia harus pulang, besok urus kepulangannya pagi2 kemana?? Setelah dipikir dan berdasarkan info kami putuskan untuk pergi ke imigrasi Malaysia menyerahkan diri… karena asumsi aku menyerahkan diri tentu harus ke tempat yang punya rumah.. ya imigrasi Malaysia
Besoknya pagi2 kami berangkat ke kantor imigrasi Malaysia, naek bus yang nyaman dengan perjalanan yg nyaman karena jalannya mulus ya… alamatnya di pusat Bandar Damansara block 1 Kuala Lumpur.  Karena kami tidak tau prosedur maka kami bertanya2 ke beberapa hal dengan orang2 disekitar.. dan alhamdulillahnya kami tambah bingung.. karena bingung aku mencoba mengamati sekitar mana tau ada kasus yang sama denganku.. anehnya aku merasa tak bisa membedakan mana yang orang Indonesia dan mana yang orang Malaysia… Karena warga Indonesia disana cakap Malaysia… sedangkan petugas imigrasi Malaysia yang bertampang antara india arab entah aslinya mana berbicara bahasa jawa yang sangat sangat fasih!!???... lama duduk kuputuskan untuk bertanya dengan petugas itu untuk dapat membuka sedikit info apa yang harus kulakukan… hahaha tapi karena aku tidak fasih berbahasa jawa aku malah bingung…  dan tambah bingung waktu si bapak itu bilang “siapa nama temene? Ketangkep nang endi? Kapan ketangkepe??? Wahhhh… apa ceritanya ini??? Karena aku bertanya nya… “bapak, kalau saya mau bawa pulang teman saya bagaimana prosedurnya….. haduhhh apa harus ketangkep dulu ya baru bisa dibawa pulang…???” haduh aku pun mundur teratur kebetulan ada cowoq yang juga nanya2 jadi aku bisa escape dr pertanyaan yang bikin aku ciut… samar2 aku denger bapak itu bilang iki nang njero ono akeh bocah sing diurusi, jenenge sing jelas sopo ono ratusan kuwiii????...

Jadi aku duduk lagi, trus berdiri lagi nyari2 orang yang sekiranya bisa ditanyain, dan Alhamdulillah ditolong Allah lagi… ada bapak2 yang logat melayunya gak begitu kental narik aku ke pinggir dia tanya, kakak ini sebenarnya mau ngapain? Aku bilang aku punya sodara mau aku bawa pulang ke Indonesia…  dia njelasin, bawa aja saudara mbak ke imigrasi Indonesia sampai sana nanti bilang aja mau pulang ke Indonesia..  urus surat2 disana, trus nanti kesini lagi bayar denda…  aku bilang mahal gak ya? Ribet gak ya? Dengan baik hati bapak itu bilang, cepat saja kesana ini hari jumat mudah2an terkejar untuk mengurus semuanya…. Seperti bertemu dengan malaikat penolong saya gantian tarik bapak itu untuk bertanya sejelas2nya kemana bagaimana ….
Jadi ini stepnya …
·         Datangi aja KBRI Indonesia  dimalaysia kemaren kami mendatangi kantor konjen yang alamatnya Jl Taat no.46 Johor Bahru, Malaysia
Kemaren kami ksana naik taxi..  dapat sopir ibu2 setengah baya seumuran mamaku sekitar kelahiran tahun1954 gt deh, ternyata dulu nya dia orang riau orang tembilahan gt, tapi sudah warga Negara Malaysia jadi dia sedikit ingat kampong waktu kami ngobrol bahasa padang, jadi perjalanan lumayan lancar…
Sampai diKBRI kami disuruh isi formulir, dokumen yang dibutuhkan adalah apa saja yang menunjukkan kita memang dari Indonesia, boleh Ktp atau ijazah fotocopy nya saja… dan seperti biasa dimana tempatpun untuk urusan birokrasi, bersabarlah teman….
Karena hari itu hari jumat ad waktu istirahat yang lumayan yang kami sempatkan untuk makan siang disana.. sabar saja dan kalau bisa tunggu sampai urusan selesai jangan kemana2, antri yang manis ya.. isi formulir, cek kelengkapannya antri di loket2  yang ditunjuk, antri foto yang gak perlu bayar alias gratis, menungguu giliran wawancara.. tolong jawab jujur apa masalahnya “ conto nya temenku itu datang sudah 2 tahunan di Malaysia, kerja tidak dibayar, melarikan diri, dapat kerjaan baru tapi tidak tenang karena tidak punya legalitas mau pulang, gitu critanya, bayar RM15 dengar2 sekarang naik jadi hanya RM18, dapat surat perjalanan laksana passport (SPLP) untuk dibawa ke Imigrasi Malaysia….
Baca baik-baik ya ketentuannya setelah dapat SPLP kita hanya dikasih ijin beberapa waktu untuk mempersiapkan kepulangan ke RI secepatnya lebih baik. Karena kami harus balek ke Kluang maka kami segera urus legalitasnya ke IMIgrasi Malaysia hari itu juga…

·         Bayar Denda RM300 di IMIGRASI Malaysia
Biar gak telat kami segera ke Imigrasi Malaysia, naek taxi lagi dari KBRI Indonesia, diluar halaman KBRI banyak taxi, sedikit berhati2 saja tunjukkan respect aja ke mrk dan jangan bingung karena sempat terlontar dari sopir taxi pertanyaan dan pernyataan yang menakut2i, seperti  “wah susah itu urusannya, nanti ditanya macam2 salah jawab sikit kena rajam kena penjara dulu beberapa waktu sebulan sampai 3 bulan katanyaaa” wah kami deg2an juga tapi aku pasang tampang sok kalem aja bilang “ ya kalau memang gitu aturannya ya diikuti saja….” Yang penting kita mau urus cepat karena kebetulan aku bawa anak kecil jadi yang mau nakut2in agak2 gak enak juga ya..
Sampai di imigrasi Malaysia kami bertanya ke petugas dibawah untuk pengurusan pembayaran denda pekerja asing tanpa izin (PATI) , kami disuruh ke lantai ??? lupa dah.. segera ke atas dan untungnya kami cepat bergerak keatas dannn yang perlu diingat… BELI TIKET PULANG baik memakai pesawat atau Kapal (kami beli tiket kapal sekitar 200rebu, kami naik lewat Situlang Laut (Johor) ) untuk diperlihatkan kepada pihak IMIGRASi Malaysia…
Kami antri untuk berhadapan dengan petugas diberi wejangan, melihatkan surat SPLP, Tiket Pulang,  bayar denda,…. Alhamdulillah… kami sudah bisa lega pulang ke Indonesia dengan nyaman dan aman… Biaya resmi plus tiket tidak sampai Rp. 1.5juta waktu itu kurs Rp.3.000… kami sempat mampir ke pasar untuk beli oleh2…  dan balek ke Kluang untuk besoknya pulang ke Indonesia.. seingatku aku tukar uang Rp. 3 juta berangkat ke Malaysia dengan anak kecilku.. dan cukup untuk urus kepulangan dengan aman.
Saudara2ku… itulah ceritaku… mengurus perjalanan pulang teman yang terjebak di negri seberang…
Semoga cerita ini menginspirasi teman2, ngeres saya kalau dengar cerita TKI kita ketakutan pulang lewat jalan gak jelas naek kapal2 kecil, karam entah dimana atau selamat tapi mempertaruhkan nyawa juga, merapat ditempat2 yang gak jelas, harus melewati pinggiran2 laut untuk mencapai daratan agar tidak ketahuan petugas patrol laut… berpegangan di antara pohon2 bakau…(ih ini cerita aku dapat dari pembantu ku yang mantan TKI yang bisa lolos dan selamat pake kapal kecil dari Malaysia ke Indonesia…)hhhmmmpppffff…. Kapok emang dia, tapi ya gak sedikit jg yang mau balek lagi dan dengan cara yang sama.. hehhh… gak ngerti saya..
Temans, pelajaran yang saya dapat dari sini, yuk kita budayakan mengurus hal apapun sendiri, karena adanya calo juga dari kebiasaan kita yang malas urus apa2  sendiri.. belum apa2 udah takut, gak mau mencoba….